Jenis Jenis Expansion Join Jembatan Baja

Jenis Jenis Expansion Join Jembatan Baja

Sebuah konstruksi jembatan mempunyai struktur yang didesain sedemikian rupa sehingga mampu menahan getaran serta menopang kendaraan yang melintas. Salah satu bagian yang wajib ada dalam pembangunan jembatan adalah expansion joint. Biasa juga disebut sebagai sambungan ekspansi, bagian ini berperan penting untuk menjaga agar jembatan tetap aman untuk dilewati.
 
Sesuai dengan namanya, expansion joint merupakan sambungan yang terdapat pada badan jembatan. Sambungan ini berfungsi untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada superstruktur jembatan ketika dilintasi oleh kendaraan atau akibat kondisi thermal seperti muai dan susut. Dengan adanya sambungan tersebut, bentuk jembatan tidak berubah dan tetap aman untuk dilalui oleh pengendara.
 

Jenis-Jenis Expansion Joint

Pada dasarnya ada beberapa jenis sambungan ekspansi yang biasa digunakan dalam struktur konstruksi jembatan. Namun secara garis besar jenis expansion joint terbagi menjadi dua, yaitu sambungan terbuka dan sambungan tertutup. Pembagian ini seperti yang tercantum pada handbook yang dirilis oleh Florida Department of Transportation.
Pembagian expansion joint terbuka dan tertutup didasarkan pada keadaan dari sambungan itu sendiri. Sambungan ekspansi terbuka menandakan bahwa antar sambungan terdapat celah yang terlihat secara kasat mata. Sementara itu, sambungan ekspansi tertutup cenderung kurang nampak karena celah ditutupi oleh bahan tertentu baik seal karet maupun bahan pengisi lainnya.

Masing-masing expansion joint, baik terbuka dan tertutup masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini penjelasan lengkap untuk Anda:

1. Sambungan ekspansi terbuka
Expansion joint terbuka merupakan jenis sambungan yang memperlihatkan celah sambungan secara jelas. Karena terdapat celah pada badan jembatan, maka diperlukan sistem drainase yang baik guna menampung air apabila terjadi hujan dan air memasuki celah-celah. Dengan demikian, air tidak menetes ke bagian bawah jembatan. 
Sistem drainase tersebut berfungsi untuk mengumpulkan dan membawa air dari badan jembatan ke pembuangan. Selain mencegah air merembes ke bagian bawah, sistem drainase juga bertujuan untuk mengamankan struktur beton dari kerusakan akibat rembesan air. Agar sistem drainase dapat berfungsi dengan baik, maka digunakan bahan anti karat dengan bentuk menyerupai palung.

Berdasarkan bentuk celah, sambungan ekspansi terbuka dibagi menjadi dua yaitu butt joint dan finger joint. Masing-masing jenis mempunyai kriteria tersendiri sebagai berikut:

•    Finger joint
Finger joint juga disebut dengan multi gap karena mempunyai banyak celah. Dapat digambarkan bahwa tipe sambungan ini mempunyai bentuk seperti jari-jari pada kedua tangan yang saling menyatu sehingga dinamakan finger joint.
Sambungan multi gap dapat mengakomodasi gerakan mulai dari 75 mm. Karena merupakan salah satu jenis expansion joint terbuka, maka dibutuhkan sistem drainase yang baik pada bagian bawah sambungan agar merusak lapisan beton di bawahnya. 

•    Strip seal joint
Sambungan tertutup ini menggunakan seal berbentuk strip berbahan elastomer. Strip tersebut dimasukkan ke dalam profil baja yang ditanam pada plat beton. Strip seal joint dapat digunakan untuk berbagai movement yang disesuaikan dengan ukuran strip seal-nya. 
Semakin besar movement yang diakomodasi, maka ukuran strip seal juga semakin besar. Namun kebanyakan strip seal yang digunakan untuk jembatan mampu mengakomodasi movement maksimum 100 mm saja.

•    Modular joint
Expansion joint yang satu ini merupakan gabungan beberapa strip seal untuk mengatasi movement yang lebih besar. Biasanya modular joint digunakan untuk movement lebih besar dari 100 mm. Sambungan ekspansi tertutup ini cocok untuk jembatan dengan bentang panjang yang kemungkinan gerakan dapat mencapai 2 m.
Pada beberapa jembatan, sambungan ini juga digunakan untuk mengakomodasi movement antara 150 mm hingga 600 mm. Modular joint mempunyai tiga bagian utama yakni separator beam, sealer, dan support bar yang dirangkai sebagai satu kesatuan sambungan ekspansi tertutup.

Dengan mengetahui karakteristik setiap jenis expansion joint, Anda dapat memahami fungsi dan penggunaannya. Hal ini sangat penting terutama jika Anda berkecimpung dalam bidang konstruksi jembatan. Mengetahui jenis-jenis sambungan ekspansi beserta kegunaannya memungkinkan Anda untuk menentukan jenis sambungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan jembatan.

2. Sambungan ekspansi tertutup
Jenis sambungan pada jembatan yang satu ini mengadopsi sistem sambungan yang kedap air sehingga dianggap lebih baik untuk jembatan. Ada beberapa jenis sambungan ekspansi tertutup yang digunakan di Indonesia seperti asphaltic plug joint, strip seal joint, dan modular joint. Berikut penjelasan masing-masing jenis sambungan tertutup:

•  Asphaltic plug joint
Expansion joint ini menggunakan penutup sambungan dari bahan agregat dicampur dengan bahan binder, angkur, dan pelat baja. Sebelum pemasangan, agregat harus dipanaskan hingga 200 derajat menggunakan alat pemanas khusus.
Setelah pemasangan agregat, maka aspal bitumen akan dihamparkan sebagai penutup. Proses pengerjaan asphaltic plug joint tidak boleh dilakukan dalam kondisi hujan karena suhu aspal bitumen akan menurun yang berpengaruh pada kualitasnya.

•  Compression Seal Expansion joint

Expansion joint jenis ini menggunakan karet yang dimasukan dilubang sambungan untuk menutup sambungan. Karet atau berating yang dimasukan ke dalam gap jembatan dibuat khusus sehingga bisa mengcover pergesekan pada jembatan. Tetapi kelemahan dari EJ ini tidak bisa menahan pergerakan atau movement yang tinggi.

 

Share this Post:

Related Posts: